Sebenarnya Ibadah Umrah dan Haji diwajibkan bagi mereka yang mampu sesuai firman Allah dalam QS. 3 : 97. Tetapi ada juga yang bisa ke tanah suci meskipun belum memiliki kemampuan karena Allah telah memampukannya bisa ke tanah suci. Tidak sedikit orang bisa ke Tanah suci diluar logika berfikir manusia.
Adalah keniscayaan segala
sesuatu terjadi atas kehendak Allah dan kehendak Allah tidak harus sama
dengan logika berfikir manusia. Maka
jangan psimis
atau putus asa untuk meraih kemuliaan ibadah di Tanah suci. Sesungguhnya Allah
melarang orang yang beriman psimis,
sebagaimana firman Allah QS. Yusuf 12:87.
Kita wajib berdoa berusaha memantaskan diri menjadi Tamu Nya. Maka
pertolongan Allah akan terjadi sejak kita mempunyai niat yang kuat ingin
beribadah ke Tanah Suci. Pertolongan Allah itu banyak yang menyebutnya keajaiban
dan keajaiban Tanah Suci terjadi sejak kita memiliki niat yang kuat menuju
ke sana. Apalagi ketika berada di tanah
suci, kita menemukan banyak keajaiban yang menakjubkan.
Niat yang kuat itu biasa disebut dengan tekad, berani menandai niatnya dengan sesuatu
yang riel umpamanya
menabung, bahkan ada yang menjual hewan ternak, ada juga yang menjual
sawah dipakai untuk pergi haji.
Kalau saya menandai niat ingin
ke tanah suci itu sejak tahun 2003 melalui cara berkhidmad kepada tamu Allah dan terus
melakukan syiar baitullah. Intinya melakukan sosialisasi umrah, kemudian mendaftarkan
bersama menjadi satu group, dengan demikian saya bisa mendampingi jamaah menuju
tanah suci sebagai petugas.
" Jangan putus asa terhadap Rahmat Allah,
segala sesuatu bisa terjadi atas kehendak Allah, dan kehendak Allah tidak harus
sama dengan logika berfikir manusia. Tugas kita nekad dan munajat untuk
memantaskan diri menjadi tamu Allah, pada saatnya yang tepat impian ke tanah
suci akan terjadi."
KEAJAIBAN TERJADI HANYA PADA YANG YAKIN
Bila seseorang belum apa-apa sudah
skeptis terhadap keajaiban pertolongan Allah niscaya dia telah menutupi keajaiban itu terjadi pada dirinya.
Keajaiban hanya terjadi pada orang yang percaya dengan yakin bahwa keajaiban pertolongan Allah SWT bisa terjadi.
Yakin adalah ruh dari ibadah,
dan nyawa bagi setiap doa. Doa tanpa keyakinan Ibarat anak panah tidak sampai
pada sasaran. Kalau dalam pembahasan dahulu bahwa niat yang kuat harus di
tunjukkan dengan action riel yang di sebut nekad untuk mewujudkan keinginan
ibadah ke tanah suci, maka nekad itu supaya tepat sasaran harus di arahkan
dengan munajat, yaitu berbisik mengajukan permohonan kepada Allah dengan yakin
tanpa ragu dan terhalang oleh perhatian kepada selain Allah, dalam istilah
syariat kita sebut dengan khusyu.
"Seringkali orang berdoa ingat kepada permasalahsnnya dan keinginannya
dari pada ingat kepada Allah. Seharusnya masalah atau keinginan itu di letakkan
pada keadaan yang bisa terjadi atas kehendak Allah, dan kita focus munajat hanya
kepada Allah."