BREAKING

Perjalanan Umrah

Dalam ibadah Umrah yang dilakukan adalah Ihrom, Thowaf, Sai, Tahalul. secara tertib atau berurutan.

PAKAIAN IHRAM
Pakaian ihram pria adalah dua helai kain tidak bersambung, masing-masing sebagai sarung (izar) dan selendang (rida’). Pakaian ihram wanita boleh busana apa saja (bebas), asalkan menutupi seluruh tubuh selain muka dan telapak tangan (persis seperti pakaian sholat!).
Selama berihram, diperbolehkan: (1) mengganti pakaian ihram; (2) mandi atau membasuh kepala; (3) memakai jam tangan, sandal, sepatu sandal, cincin, gelang, kalung, kacamata, anting-anting, alat pendengar, ikat pinggang, dompet, telepon selular, atribut, tanda pengenal, dan tas kecil di leher.

LARANGAN-LARANGAN IHRAM
(1) Hubungan sex suami-istri. Jika melakukan dendanya menyembelih unta atau sapi, hajinya BATAL.
(2) Membunuh hewan dengan sengaja. Jika melakukan ini, dendanya menyembelih domba.
(3) Menikah, menikahkan, melamar. Jika melakukan tidak ada denda, nikah dan lamaran tidak sah
(4) Memotong atau mencabut tanaman.
(5) Memotong atau mencabut kuku, rambut dan bulu.
(6) Memakai wangi-wangian atau parfum di badan dan pakaian.
(7) Berkata kotor (rafats), menyakiti orang lain (fusuq), atau bertengkar (jidal).
(8) Khusus pria: memakai baju, celana, pakaian dalam) atau sepatu yang menutupi tumit.
(9) Khusus pria: memakai penutup kepala yang menempel atau melekat.
(10) Khusus wanita: memakai sarung tangan atau menutupi muka.
Jika melakukan larangan ihram No.4 sampai No.10:
Kalau lupa atau tidak sengaja, tidak apa-apa. Cukup istighfar.
Kalau terpaksa dilakukan, keluarkan fidyah untuk enam orang fakir miskin.

PERSIAPAN UMRAH
Di Madinah dan di Dzulhulaifah  atau di Bandar Udara Raja Abdul Aziz  atau di mana saja asalkan di luar Tanah Haram, kita melakukan  :
1. Mandi, membersihkan badan, dan memakai wangi-wangian.
2. Memakai pakaian ihram.
3. Shalat sunnah ihram dua rakaat, dengan ayat Al-Kafirun dan Al-Ikhlash.
4. Di tempat Miqot ucapkanlah: LABBAIK ALLAHUMMA `UMRAH. Dengan mengucapkan ini, kita memulai ibadah umrah. Janganlah melakukan larangan-larangan ihram sampai kita tahallul di Marwah. (Tidak lama! Paling lama 24 jam.)

MENUJU DAN MEMASUKI MAKKAH
1. Sejak memulai ibadah umrah sampai nanti masuk Masjid al-Haram, kita membaca talbiyah sesering mungkin, baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri.
2. Batas Tanah Haram ditandai oleh Check-Point: Non-Muslim dilarang masuk.
3. Sesampai di Makkah, kita menuju pondokan atau hotel, mengurus barang, menyiapkan kamar, dan keperluan lainnya (mandi, makan, dsb.). AWAS, KITA MASIH BERIHRAM. Kalau mandi jangan memakai sabun, siapa tahu ada parfum. Jangan bertengkar, dan hindari segala heureuy!
4. Setelah cukup istirahat, kita menuju Masjid al-Haram. Sebaiknya kita sudah berwudu`, meskipun di Masjid al-Haram air berlimpah.
5.  Masuk masjid lewat Babus-Salam. Jika situasi tidak memungkinkan, boleh lewat pintu mana saja.
6. Bacalah doa masuk masjid, serta doa ketika melihat Ka`bah. Jika tidak hafal atau terlupa, tidak apa-apa meskipun tidak membaca.
7. Kita segera menuju pelataran Ka`bah untuk melakukan thawaf.

T H A W A F
Thawaf adalah mengelilingi Ka`bah tujuh putaran, berlawanan arah dengan jarum jam (Ka`bah selalu di kiri kita), mulai dan berakhir di Hajar Aswad, dalam keadaan suci.

Hal-hal yang harus diperhatikan:
1. Hijir Ismail termasuk bagian Ka`bah yang harus ikut diputari.
2. Jika ragu mengenai jumlah putaran (misalnya apakah sudah 4 atau 5 putaran), selalu ambil yang terkecil
3. Start dan finish setiap putaran harus pada Hajar Aswad.
4. Thawaf merupakan satu-satunya manasik haji atau umrah yang harus dilakukan dalam keadaan suci. Jika batal wudu`, segeralah wudu` lagi. Jika massa penuh sesak, keterangan boleh bertayamum di punggung orang.
5. Jika misalnya batal wudu` pada putaran ke-4, maka sesudah wudu` ulangi putaran ke-4 dari Hajar Aswad. Tiga putaran terdahulu sah (tidak usah diulang).

Catatan: Ka`bah berukuran 12 x 10,5 x 15 meter.
Jari-jari lapangan thawaf bervariasi dari 75 sampai 90 meter.

SUNNAH-SUNNAH THAWAF
(sedapat mungkin dikerjakan semua, tetapi jika tidak dikerjakan atau jika ada yang tertinggal thawaf kita tetap sah).
(1) Memberi hormat (istilam) kepada Hajar Aswad di setiap awal putaran, dengan salah satu cara berikut: mengecup Hajar Aswad, atau mengusapkan tangan kanan ke Hajar Aswad, atau melambaikan tangan kanan dari jauh ke arah Hajar Aswad, sambil mengucapkan Bismillah Wallahu Akbar.
(2) Khusus pria: bahu kanan terbuka (idhthiba’).
(3) Khusus pria: berlari-lari kecil pada tiga putaran pertama ketika thawaf yang pertama kali saja.
(4) Mengucapkan doa, pujian kepada Allah, dan shalawat bagi Nabi. Kita bebas membaca apa saja yang kita mampu, tidak usah terikat pada bacaan tertentu.
(5) Mengusap Rukun Yamani atau melambaikan tangan dari jauh, sambil mengucapkan Bismillah Wallahu Akbar.
(6) Membaca Rabbana Atina fiddunya hasanah wa fil-akhirati hasanah waqina `adzaban-nar antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad.
(7) Selesai tujuh putaran, shalat sunnah dua rakaat di sekitar Maqam Ibrahim, d
(8) Berdoa di Multazam (daerah antara Hajar Aswad dan Pintu Ka`bah).
(9) Minum air zamzam.

S A`I
Sa`i adalah bolak-balik antara Shafa dan Marwah tujuh kali, mulai dari Shafa dan berakhir di Marwah. (Shafa-Marwah berjarak 420 meter)

SUNNAH-SUNNAH SA`I
(1) Ketika menuju Shafa, bacalah Innash-shafa wal-marwata min sya`a’irillah dst.
(2) Di Shafa, kita menghadap Ka`bah, bertakbir tiga kali, lalu membaca doa.
(3) Selama melakukan sa`i berdoa, memuji Allah, shalawat bagi Nabi. 
(4) Khusus pria: berlari-lari kecil antara Masil dan Bait Aqil (antara dua tanda hijau).
(5) Di Marwah, kita menghadap Ka`bah, bertakbir tiga kali, lalu membaca doa.
(Shafa ke Hijau 1 100 meter; Hijau 1 ke 2 80 meter; Hijau 2 ke Marwah 240 meter)

TAHALLUL DI MARWAH
Setelah selesai thawaf dan sa`i, kita melakukan tahallul (menghalalkan larangan ihram) dengan bercukur atau menggunting rambut minimum tiga helai, dan SELESAILAH UMRAH KITA. Kita tidak lagi terikat pada larangan-larangan ihram. Kita boleh berpakaian bebas dan melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasa.

Admin ""

Silahkan kirim tanggapan dan komentar untuk saling berbagi informasi dan inspirasi, trimakasih

.

TURUT BERDUKA CITA

SELAMAT TINGGAL KIYAIPUBLIKA.CO.ID, Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Kabar duka kembali menerpa umat Islam Tanah Air. Mantan imam besar Masjid Istiqlal, KH Ali Mustafa Ya’qub meninggal dunia pagi ini, Kamis (28/4). Pengas uh Pesantren Darussunnah, Pisangan, Ciputat, Tangerang Selatan ini wafat pada pukul 06.00, di Rumah Sakit Hermina, Ciputat.

Cendekiawan Muslim, Prof Dr Didin Hafidhuddin yang saat ini sedang berada di Tokyo, Tepang, kaget mendengar berita meninggalnya mantan Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta, tersebut. ''Innaalillahi wa innaa ilaihi rajiun. Saat ini saya sedang berada di Tokyo, Jepang. Saya benar-benar kaget mendengar meninggalnya Prof KH Ali Mustafa Yakub. ''Semoga almarhum diterima iman, Islam dan amalnya, serta diampuni segala dosa dan kesalahannya,'' tulis didin kepada republika.co.id melalui short message servica.

 
Copyright © 2013 AQSAPOS.COM
Design by asqagrup | Distributed by aqsagrup.